Tradisi Nyatus
A.
Pengertian Nyatus
Nyatus,
merupakan sebuah tradisi yang di ambil dari hari keseratusnya orang yang sudah meninggal. Artinya,nyatus itu sendiri
dilaksanakan pada waktu tepat di hari seratus meninggalnya seseorang.nyatus itu
sebuah selametan yang dikhususkan untuk sang mendiang .bagi masyarakat
khususnya umat muslim,nyatus adalah sebuah tradisi yang harus
dilaksanakan, Dengan tradisi nyatus,
hampir semua masyarakat berkumpul menjadi satu, disitu tidak ada perbedaan.
Para pegawai , petani , tokoh agama, tokoh adat , pejabat , pedagang dan
sebagainya mereka hadir untuk mendoakan sang mendiang dalam tradisi tersebut .
Tradisi nyatus
sendiri ada di beberapa daerah yang masih memegang teguh betul peninggalan
warisan nenek moyang, karena nyatus sendiri pelaksanaanya sudah menjadi seebuah
tradisi yang harus dilaksanakan.
B.
Sejarah Tradisi Nyatus
Sejarah nyatus
sendiri memang mempunyai banyak versi/pendapat, ada yang berpendapat
peninggalan wali songo ada juga yang menyebutkan peninggalan asli orang jawa,
dan peninggalan penyebar agama islam, tidak ada yang tau pasti kapan tradisi
ini lahir . Tetapi tradisi ini sudah dilakukan secara turun menurun. Saat ini
juga meskipun hampir semua tradisi nyatus dilaksanakan oleh orang orang yang
beragama islam ,dan yang terkait dengan
kejawen tidaklah hilang , karena dalam acara tersebut ada sebuah tradisi
dan do’a yang menggunakan bahasa jawa,
mungkin saja tradisi ini sudah ada sejak zaman wali songo maupun seblum adanya
wali songo , dari zaman itulah terjadilah akulturasi budaya yang saat ini masih
sangat lekat dengan orang orang jawa didaerah pedesaan .
C.
Nyatus Dalam Sudut Pandang Islam dan Budaya
1. Nyatus
dalam sudut pandang islam
Perintah untuk melaksanakan atau
memperingati Nyatus jelas tidak ada dalam ajaran islam, tradisi ini muncul
sesudah islam datang dan masuk ke dalam kehidupan orang orang jawa pedesaan .
tetapi ini sebuah budaya yang islam sendiri sangat menghormati kebudayaan
peninggalan nenek moyang , sehingga tradisi ini tidaklah hilang dalam kehidupan
islam, karena dengan tradisi , para penyebar agama islam masuk dan dengan mudah
diterima oleh orang orang jawa , termasuk tradisi Nyatus digunakan sebagai
metode untuk memperkenalkan islam ,karena didalam tradisi ini ada shodaqoh
adanya perkumpulan dan doa yang juga dihadiahkan kepada para masyrakat
yang hadir , selain itu adanya silaturahmi saling bertatap muka dan sedih juga
tersenyum karena mengingat sang mendiang diwaktu hidupnya. disamping itu ada
sisi negatifnya di dalam tradisi nyatus karena adanya pengeluaran uang yang
tidak sedikit,kadang ada juga yang hutang ( uang dll ). Akan tetapi banyak pula
sisi positive nya.salah satunya bisa menjalin tali silahturohmi
.shodaqoh,saling doa mendoakan antara satu orang dengan yang lainnya.
2. Nyatus
dalam sudut pandang budaya
Budaya sudah menjadi
bagian kehidupan orang jawa , semua aspek kehidupan sudah melekat dalam jiwa
orang orang jawa , termasuk didalamnya adanya sebuah tradisi . maka ketika tradisi dibuat sebuah hajatan
maka orang orang jawa sangat antusias, semangat karena mereka tau ini adalah
kekayaan yang luhur , warisan yang harus dilestarikan. dari sudut pandang ini
juga nyatus mengandung nilai akan kekayaan budaya yang tinggi, maka warisan yang luhur ini
harus dilestarikan dan dijaga ke originialnya, sebuah budaya akan menjadi
identitas bangsa karena budaya itu terjaga .
D. Tujuan
diadakannya tradisi Nyatus
Nyatus sendiri dilaksanakan pasti dengan adanya tujuan yang
jelas
1. Mendoakan
orang yang sudah meninggal
2. Menjalin
tali silaturahim
3. Melestarikan
budaya indonesia
4. Saling
berbagi dengan sesama
5. Memperkenalkan
kekayaan budaya
E. Nyatus
Dalam Teori Resepsi
Dalam teori resepsi Nyatus mengandung berbagai unsur yaitu
1.
Yasinan dan tahlilan
Sudah jelas bahwasanya didalam acara nyatus
pasti ada yasinan juga tahlilan,karena itu adalah unsur yang paling utama dalam
acara nyaatus, untuk mendoakan orang yang sudah meninggal tersebut.
2.
Ziaroh kubur
Di pagi hari setelah solat subuh,kluarga
yang nyatus dan masyarakat sekitar ,pasti ziaroh ke makamnya orang yang di
maksud guna untuk di doakan secara langsung di depan makamnya,
3.
Lapisan masyarakat
Unsur yang paling utama adanya lapisan
masyarakat Nyatus dapat terlaksana .
4.
Panitia
Adanya panitia yang mengurusi semua
kegiatan maka acara dapat dilaksanakan dengan baik. Baik buruknya acara
tergantung kesigapan dan kekompakan panitia.
5.
Tamu undangan
Para tamu undangan yang datang biasanya
dari masyarakat sekitar,akan tetapi,terkadang pula ada tamu undangan orang
orang penting dari golongan pejabat , tokoh agama , tokoh adat dan sebagainya.
6.
Pemuka agama
Tokoh agama ini mempunyai tugas untuk
menjadi pemandu saat acara nyatus , dalam nyatus ini identik dengan tokoh yang
beragama islam, dengan dipandu diharapakan keluarga dan para masyrakat dapat
berdoa dengan khusyuk
7.
Panggung
Tempat dimana acara pengajian atau rebanan,
panggung ini biasanya diatas lebih tinggi dari
penonton , tingginya sekitar setengah meter .
8.
Nasi golong
Nasi golong
ini berasal dari nasi nasi putih biasa ,hanya saja di bungkus memakai daun jati,yang isinya berupa nasi putih dan
lauknya,tetapi dijaman sekarang,kebanyakan masyarakat umum sudah jarang yang
memakai daun jati sebagai bungkusnya,akan tetapi memakai ceting kecil,dan di
bungkus menggunakan plastic,ada lagi yang sudah tidak menggunakan nasi
golong,mereka orang kota sudah menggunakan ketring,roti pesanan dari toko.dll
9.
Petugas keamanan
Orang yang mempunyai tugas menjaga keamanan
jiakalau terjadi keributan dan menjaga suasana agar tetap kondusif, petugas
keamanan berasal dari panitia sendiri
10.
Tangisan
Karna masih teringat dengan
almmarhum,terkadang ada yang masih ingat juga sedih dan belum ikhlas untuk di
tinggal.
11.
Politik
Para tokoh politik biasanya datang dalam
suatu hajatan masyrakat tujuannya yaitu adalah untuk memperkenalkan siapakah dirinya kepada masyarakat,sehinggga
ia menjadi terkenal dan akan terpilih menjadi seorang pemipin dalam pemilu
No comments:
Post a Comment