PENDIDIKAN
NON FORMAL
1.
Pengertian
Pendidikan Non formal
Pendidikan
non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan nonformal
dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui
proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau
Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
Sedangkan menurut Axin, pendidikan non formal adalah kegiatan belajar yang disengaja oleh warga dan pembelajar di dalam suatu latar yang diorganisasi (berstruktur) yang terjadi di luar sistem persekolahan.
Sedangkan menurut Axin, pendidikan non formal adalah kegiatan belajar yang disengaja oleh warga dan pembelajar di dalam suatu latar yang diorganisasi (berstruktur) yang terjadi di luar sistem persekolahan.
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan
Sementara itu, menurut Kleis et al. (1986) ciri-ciri pendidikan nonformal adalah biasanya berkaitan dengan misi yang mendesak dan praktis, tempat pendidikan biasanya di luar kelas atau di situasi belajar yang sebenarnya, bukti memiliki ilmu pengetahuan dinilai dari keterampilannya (bukan dari sertifikatnya), biasanya tidak terlalu terikat dengan ketentuan yang ketat, isi, staf atau strukturnya tidak terorganisasi, peserta biasanya bersifat sukarela, biasanya merupakan aktivitas sampingan, pelajaran jarang bertingkat dan berurutan, biaya pendidikan biasanya lebih murah dari pendidikan formal, persyaratan penerimaan pesertanya lebih ringan, penilaian keberhasilan peserta berdasarkan kemampuan mendemonstrasikan keterampilan, dan tidak terbatas untuk peserta dan kurikulum tertentu, tetapi dapat diperbarui dan dikembangkan.
2.
Ciri-ciri
Pendidikan Non Formal
Menurut Faisal, pendidikan nonformal mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:48
a. Berjangka pendek pendidikannya
b. Program pendidikannya merupakan paket yang sangat khusus
c. Persyaratan pendaftarannya lebih fleksibel
d. Sekuensi materi lebih luwes
e. Tidak berjenjang kronologis
f. Perolehan dan keberartian ijazah tidak seberapa terstandarisasi.
3.
Jenis
- Jenis Pendidikan Non Formal
a.
Pendidikan kecakapan
hidup,
Pendidikan kecakapan
hidup adalah pendidikan kemampuan, kesanggupan, dan keterampilan yang
diperlukan oleh seseorang untuk menjalankan kehidupan. Tujuan pendidikan
kecakapan hidup adalah menyiapkan peserta didik agar yang bersangkutan mampu,
sanggup, dan terampil menjaga kelangsungan hidup, dan perkembangannya di masa
datang
b.
Pendidikan anak usia
dini,
Pendidikan anak usia
dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. Pendidikan anak usia
dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau
informal
c.
Pendidikan kepemudaan,
Pendidikan ini untuk
memenuhi kebutuhan para remaja/pemuda, dengan adanya pelatihan kepemudaan ini
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam rangka meningkatkan kualitas dan
pengembangan potensi diri.
d. Lembaga pelatihan,
Pelatihan diselenggarakan
bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan
hidup, dan sikap mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha
mandiri, dan/untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
e.
Kelompok belajar,
Kelompok belajar adalah
lembaga kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu
tergantung pada kebutuhan warga belajar. Program belajar dapat berupa
paket-paket belajar dan dapat disusun bersama antara sumber belajar dan warga
belajar
f.
Pusat kegiatan belajar
masyarakat,
PKB terdapat di dalam
masyarakat luas seperti pesantren, perpustakaan, gedung kesenian, rumah ibadat,
kebun percobaan dan lain-lain lembaga-lembaga tersebut para peserta dapat
memperoleh proses belajar-mengajar sesuai yang mereka inginkan.
g.
Majelis taklim,
Majelis Taklim
merupakan lembaga pendidikan Islam Non formal. Dan merupakan fenomena budaya
religius yang tumbuh dan berkembang di tengah komunitas muslim Indonesia.
Majelis Taklim ini merupakan institusi pendidikan Islam non Formal, dan
sekaligus lembaga dakwah yang memiliki peran strategis dan penting dalam
pengembangan kehidupan beragama bagi masyarakat. Majlis Taklim sebagai
institusi pendidikan Islam yang berbasis masyarakat peran strategisnya terutama
terletak dalam mewujudkan learning society, suatu masyarakat yang memiliki
tradisi belajar tanpa di batasi oleh usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
dan dapat menjadi wahana belajar, serta menyampaikan pesan-pesan keagamaan,
wadah mengembangkan silaturrahmi dan berbagai kegiatan kegamaan lainnya, bagi
semua lapisan masyarakat.\
h.
Pendidikan pemberdayaan
perempuan,
Pendidikan ini bisa
dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Pada dasarnya ialah untuk meningkatkan
kualitas perempuan, baik dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
i.
Pendidikan keaksaraan,
Jenis program
pendidikan keaksaraan berhubungan dengan populasi sasaran yang belum dapat
membaca dan menulis. Dulu program ini dikenal istilah pemberantasan buta huruf
( PBA ).
Sekarang program
keaksaraan terkenal dengan istilah kursus pengetahuan dasar ( KPD). Targetnya
ialah terbebasnya populasi sasaran dari buta baca, buta tulis, buta pengetahuan
umum dan buta bahasa indonesia .
j.
Pendidikan keterampilan
dan pelatihan kerja,
Pendidikan ini lebih
cenderung kepada program-program yang sifatnya aplikatif, untuk menambah atau
memperdalam keterampilan-keterampilan baik didalam lingkungan keluarga,
masyarakat, maupun di lingkungan kerja.
k.
Pendidikan kesetaraan,
Program ini diperuntukkan
bagi masyarakat yang ingin menyetarakan pendidikannya seperti pendidikan
formal, biasanya dalam hal ini adanya paket A untuk SD, paket B untuk SLTP, dan
paket C untuk SLTA.
4.
Tujuan
Pendidikan Non Formal
Pendidikan nonformal sebagai subsistem dari sistem pendidikan nasional,
diselenggarakan bersama - sama oleh pemerintah dan masyarakat, mempunyai tujuan
untuk:
1. Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Meningkatkan kecerdasan dan keterampilan
3. Mempertinggi budi pekerti
4. Memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta
tanah air
5. Menumbuhkan manusia - manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya
sendiri, serta bersama - sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Tujuan pendidikan nonformal sebagai berikut:
1. Mengembangkan sikap dan kepribadian bangsa demi terwujudnya manusia
indonesia yang berpancasila, yang memiliki kesadaran bermasyarakat, mempunyai
pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan, mempunyai sikap makarya serta mampu
membudayakan alam sekitarnya.
2. Mengembangkan sumber daya manusia, baik daya fisiknya, daya pikirnya,
rasa dan karsanya, daya budi dan daya karyanya (sanapiah faisal, 1981)
3. Mengembangkan secara selaras, serasi dan seimbang kecerdasan sikap,
kreativitas dan keterampilan dalam upaya meningkatkan mutu taraf hidup warga
masyarakat bangsa dan negara.
Secara ringkas bisa disebutkan bahwa tujuan program pendidikan nonformal
adalah untuk merubah sikap mental dan pola berpikir warga masyarakat agar
memiliki aktivitas dan kreativitas dalam berbagai bidang kehidupan, memiliki
seperangkat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan sebagai syarat untuk meningkatkan
mutu dan taraf kehidupan.
5.
Daftar
Pustaka
1.
Kamus
Besar Bahasa Indonesia
2.
Sutarto
Joko;pendidikan nonformal,2007
5.
http://pengertiandefinisii.blogspot.com
No comments:
Post a Comment