Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan itu merupakan seni dan proses pengarahan dan bimbingan terhadap kegiatan kerja seseorang atau kelompok karyawan dalam menjalankan kegiatan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Kepemimpinan mempunyai 3 prasyarat :
- Skill (kecakapan)
- Power and Authority (kekuasaan dan wewenang/otoritas)
- Gezag/Goodwill (kewibawaan)
- Skill (kecakapan) adalah sejumlah pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui belajar formal maupun dari pengalaman yang dimiliki oleh seorang pemimpin untuk mengarahkan, membimbing, dan memerintah bawahannya.
- Power and Authority (kekuasaan dan wewenang/otoritas)
- Gezag/Goodwill (kewibawaan)
- Skill (kecakapan) adalah sejumlah pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui belajar formal maupun dari pengalaman yang dimiliki oleh seorang pemimpin untuk mengarahkan, membimbing, dan memerintah bawahannya.
fungsi dan kecakapan kepemimpinan meliputi :
Mengetahui bidang tugasnya
Peka/tanggap terhadap keadaan lingkungan
Mengetahui bidang tugasnya
Peka/tanggap terhadap keadaan lingkungan
- Mampu melakukan hubungan kerja/komunikasi dengan baik kedalam maupun ke
luar.
- Melakukan human relations dengan baik
- Mampu melakukan koordinasi
- Mampu menganbil keputusan secara cepat dan tepat
- Mampu mengadakan hubungan kerja.
- Melakukan human relations dengan baik
- Mampu melakukan koordinasi
- Mampu menganbil keputusan secara cepat dan tepat
- Mampu mengadakan hubungan kerja.
Sedangkan menurut Sondang P Siagian dalam buku “Filsafat Administrasi”
menyebutkan fungsi dan kecakapan kepemimpinan meliputi :
- Memiliki kondisi fisik yang sehat sesuai dengan tugasnya.
Berpengalaman luas
- Mengetahui sifak hakiki dan kompleksitas dari pada tujuan organisasi
- Mempunyai keyakinan organisasi akan berhasil dengan kepemimpinannya.
- Memiliki stamina (daya kerja) dan antusiasme yang besar.
- Cepat mengambil keputusan
- Objektif, dalam arti menguasai emosi dan mementingkan rasio
- Adil memperlakukan karyawan.
- Menguasai prinsip – prinsip human relations
- Menguasai teknik – teknik komunikasi
- Dapat bertindak sebagai penasehat, guru dan kepala terhadap bawahannya.
- Mempunyai gambaran menyeluruh terhadap semua kegiatan organisasi.
- Memiliki kondisi fisik yang sehat sesuai dengan tugasnya.
Berpengalaman luas
- Mengetahui sifak hakiki dan kompleksitas dari pada tujuan organisasi
- Mempunyai keyakinan organisasi akan berhasil dengan kepemimpinannya.
- Memiliki stamina (daya kerja) dan antusiasme yang besar.
- Cepat mengambil keputusan
- Objektif, dalam arti menguasai emosi dan mementingkan rasio
- Adil memperlakukan karyawan.
- Menguasai prinsip – prinsip human relations
- Menguasai teknik – teknik komunikasi
- Dapat bertindak sebagai penasehat, guru dan kepala terhadap bawahannya.
- Mempunyai gambaran menyeluruh terhadap semua kegiatan organisasi.
Kekuasaan dan otoritas tidak dapat dipisahkan seperti kedua sisi dari suatu
mata uang, karena suatu kekuasaan selalu diikuti dengan otoritas.
Power (kekuasaan) adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok lain seupaya mengikuti dan menuruti keinginan orang/kelompok tadi.
Power (kekuasaan) adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok lain seupaya mengikuti dan menuruti keinginan orang/kelompok tadi.
- Otoritas (authority) atau kewenangan adalah dasar pengesahan atau
pengabsahan kekuasaan seorang pemimpin agar dituruti/diikuti secara sukarela.
Secara teoritis dasar pengesahan suatu kekuasaan dapat didasarkan atas tiga hal :
- Otoritas legal rasional, pengesahan kekuasasan didasarkan atas dasar nilai norma – norma atau aturan – aturan yang dapat diterima oleh akal sehat.
- Otoritas tradisional, pengesahan kekuasaan yang berdasarkan atas nilai – nilai yang telah diwariskan secara turun temurun.
- Otoritas kharismatis, dasar pengesahan kekuasaan berdasarkan atas daya pribadi seorang pemimpin.
Secara teoritis dasar pengesahan suatu kekuasaan dapat didasarkan atas tiga hal :
- Otoritas legal rasional, pengesahan kekuasasan didasarkan atas dasar nilai norma – norma atau aturan – aturan yang dapat diterima oleh akal sehat.
- Otoritas tradisional, pengesahan kekuasaan yang berdasarkan atas nilai – nilai yang telah diwariskan secara turun temurun.
- Otoritas kharismatis, dasar pengesahan kekuasaan berdasarkan atas daya pribadi seorang pemimpin.
Seorang pemimpin walau sudah mempunyai skills, kekuasaan dan kewenangan
kadang tidak menjamin keberhasilannya dalam mengarahkan, memerintah dan
membimving bawahannya. Kadang bawahan menunjukkan sikap kurang menerima dan
malah mengungkit kedudukan kepemimpinannya. Hal ini disebabkan pemimpin
tersebut tidak mempunyai kewibawaan (gezag/goodwill).
No comments:
Post a Comment