Saturday 8 June 2013

pengaruh lingkungan terhadap perlakuan anak


PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KEPRIBADIAN ANAK
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan dosen pengampu Bpk Drs.Selamet B. Hartanto, M.pd.



Disusun oleh:
M. Kholid Wastoni
PAI / 2E



UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2013

Pengaruh lingkungan terhadap kepribadian seseorang
·                     permasalahan
Seorang anak yang dilahirkan antara satu dengan y ang lain masing-masing memiliki perbedaan bakat dan pembawaan yang berbeda pula. Hal itu dikarenakan beberapa faktor diantaranya dilihat dari segi lahiriyah yaitu ketiaka ibu masih mengandung selalu memperhatikan porsi makanan dan memilih makanan yang bergizi secara teratur. Hal itu sangat berguna bagi perkembangan bayi (janin)  yang dalam masa kandungan. Dengan memperhatikan makanan yang memenuhi empat sehat lima sempurna dimungkinkan bisa menghasilkan bibit yang unggul, dari segi dohiriyah yaitu ketika dalam pernikahan antara mempelai pria dan wanita disaat proses pernikahanya sesuai syarat dan rukun yang berlandaskan syariat islam yang merupakan kunci sahnya suatu pernikahan, maka keturunan yang dihasilkan akan menjadi keturunan yang sah dan berkualitas unggulan tetapi apabila dalam proses pernikahan tidak sah (tidak sesuai hhukum syariat islam) yang berlaku maka berangkat dari pernikahan yang tidaak sah tentunya akan mengahasilkan keturunan yang tidak sah pula dan itu akan terus menerus berangsur –angsur sampai cucu buyut dan sampai keturunanya hingga hari akhir.
Riyadoh/tirakat orang tua juga sangat berpengaruh kepada keturunan yang dihasilkan. Riyadoh/tirakat orang tua dianjurkan terutama ketika istri sedang hamil dan akan lebih baik lagi ketika bayi dalam masa  kandungan sang bayi belum diberi ruh agar orang tua senantiasa berdoa mendoakan anak agar diberi keturunan yang soleh dan solehah juga dibacaan ayat –ayat alquran yang pahalanya dihadiahkan untuk anaknya.
Ketika anak mulai menginjak usia tamziz disitulah orang tua harus memberikan perhatian yang lebih dan pengawasan yang ekstra. Banyak kenakalan-kenakalan remaja terjadi disetiap daerah terutama ketika anaka mulai menginjak masa kedewasan diri. Hal itu dikarenakan dua faktor:
A.    Faktor Interen
Faktor interen adalah faktor yang sangat besar pengaruhnya bagi para remaja, faktor interen ini bisa diibaratkan seperti sebuah bangunan baik berupa gedung-gedung pencakar langit, mol-mol, rumah susun, maupun rumah sederhana. Faktor interen ini sebagai pondasi dalam sebuah bangunan yang bilamana bangunan itu bagus dalam bentuk fidiknya tetapi memiliki kekurangan atau kelemahan yaitu pondasi yang tidak kuat (asal jadi ) maka dapat dipastikan bangunan itu tidak dapat bertahan lama berbeda bila banguna itu memiliki pondasi yang kuat pasti bangunan itu akan berdiri kokoh tak tergoyahkan. Maksud dari faktor interen tersebut adalah keluarga, dalam islam peranan orang tua sangatlah penting dan utama dalam pengaruhnya terhadap anak. Seperti yang digambarkan oleh nabi muhammad SAW bahwa setiap anak yang lahir itu seperti kertas yang putih bersih belum ternodai. Tinggal orang tuanya apakah anak itu akan beragamakan majuzi ,nasrani, ataupun islam.
Kenakalan-kenakalan remaja biasanya dipicu oleh kegagalan sebuah keluarga yang biasanya masing-masing anggota keluarga belum bisa menjalankan peran dan posisi dalam sebuah keluarga. Banyak para orang tua yang bekerja seharian, siang malam, dalam bahasa jawa dikenal dengan istilah sikil digawe ndas, ndas digawe sikil.  Mereka ( para orang tua) bekerja keras tanpa mengenal lelah sehingga dengan kesibukan masing-masing baik bapak atau ibu anak mereka jadi kurang perhatian. Bahkan waktu untuk keluarga jadi berkurang atau sangat minim karena waktu mereka banyak digunakan untuk bekerja. Apakah dengan demikian anak akan senang? Jawabannya pasti denga tegas tidak. Mungkin tulisan ini bisa mereview para ingatan orang tua bahwa dengan memberikan uang jajan tia hari, uang saku tidak pernah lelap menyekolahkan anak ke sekolah yang terfavorit itu semua tidak menjamin anak akan menjadi baik. Bahkan jika pemberian dilakukan secara berlebih-lebihan akan membuat anak kurang mandiri (ketergantungan yang tinggi terhadap orang tua). Bila kita mengingat orang tua dahulu mereka mendidik anaknya dengan baik misalnya tidak membiarkan dan menuruti semua kemauan anak sesekali jangan dituruti, hal itu dilakukan bukan karena orang tua pelit/ tega melihat anaknya menangis karena permintaannya tidak dituruti tetapi hal dilakukan untuk mendidik anak. Dengan memeberikan apa-apa yang anak inginkan malah akan menghancurkan anak itu sendiri (kesenangan yang pendek) kembali ke pokok permassalahan awal bahwa anak tidak hanya butuh kebutuhan lahiriah saja tetapi juga rohaniah. Mereka (orang tua) bekerja hingga kurang meluangkan waktu untuk keluarga bila ditanyapasti mereka akan menjawab semua itu mereka lakukan demi ank, demi kebaikan anak, dan apa yang mereka lakukan demi masa depan anak.
Jika keadaan yang sudah dikemukakan diatas terjadi secara terus menerus maka akan terjadi  kesenjangan komunikasi yang akhirnya menyebabkan anak :


1.      Broken home
Dengan kurangya perhatian dengan kasih sayang anak menjadi tidak betah tinggal dirumah dan hal itu biasanaya dilampiaskan oleh anak ke hal-hal yang bersifat negatif pelampiasan tersebut misalnya dengan narkoba, mengenal dunia luar, minuman keras, pergaulan bebas, dan sex bebas, clabbing ke diskoti-diskotik, balapan liar dan geng motor.
2.      Frustasi
Jika kegagalan-kegagalan suatu harapan atau tidak bisa menyelesaiakan massalah yang anak hadapi maka akan menyebabakan frustasi. Biasanya anak-anak yang frustasi merasa bahwa hidupnya sehari-hari hampa hanya sendiri ia merasa asing dengan keluarga dan jauh dengan ortu walaupun masih dalam satu rumah. Ia merasa tidak mengenang siapa-siapa selain dirinya sendiri dan tidak tahu harus meminta solusi disetip masalah-masalahnya kepada siapa penyelasiannya. Masalah yang diahadapi tidak bisa terselasaikan karena ia merasa bahwa keluarga yang seharusnya tempt berlindung seperti orang asing. Jika frustasi ini berlanjut terus menerus maka mental si anak akan down yang menyebabkan si anak bisa bunuh diri.
B. Faktor Eksteren
1.      teman sepermainan
Faktor ekstern yang paling berpengaruh adalah teman sepermaianamn. Ada pepatah yang mengatakan bahwa seseorang itu bila dekat dengan tukang besi maka akan bau besi, bila dekat dengan penjual minyak wangi, maka akan ikut harum dan juga ada pepatah yang mengatkan bahwa seseorang itu kan berubah tergantung dengan siapa orang yang ditemuinya (teman) dan apa yang dia baca (buku). Teman snagat berperan dalam pengaruh kepribdian anak, jika anak yang pada dasrnya baik budi pekertinya tapi berteman dengan kumpulan-kumpulan teman yang tidak baik maka anak itu akan menjadi pidar kebaikannya tertapi sebaliknya jika pada dasranya kurang baik berteman dengan teman yang baik insyaallah anak itu akan menjadi baik.
2.      Lingkungan sekolah
Dalam lingkungan sekolah peranan guru sangat berperan sentral dalam mendidik seorang anak, dengan demikian setiap guru harus bisa mengarahkan murid-muridnya agar bisa menjadi anak yang berbakti pada orang tua, guru, dan berguna bagi nusa dan bangsa. Di jaman sekarang ini kebanyakan para guru melupakan makna pendidikan yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa tetapi mereka hanya menginginkan gaji saja tanpa memperhatikan peserta didiknya mengajar asal-asalan yang penting datang dikelas, tidak peduli apakah peserta didik paham atau tidak. Jika kita ingat bahwa besok di yaumul hisab setiap perbuatan yang kita kerjakan akan diminta pertanggungjawaban, begitu pula bila besok terjadi kesalahan seorang murid karena belum tahu tidak diajarkan oleh gurunya ketika hidup didunia maka guru tersebut akan menerima setoran dosa. padahal wali murid (orang tua) sudah memasrahkan menitipkan anaknya supaya di didik unutk menjadi anak yang berakhlaq, ini semua sebagai renungan kita bersama bahwa betapa besar tanggungjawab seorang guru bukan hanya didunia tapi juga diakhirat.
3.      Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat memegang peranan yang penting setelah keluarga dan teman sepermainan. Dimana dalam lingkungan masyarakat ini anak harus sudah bisa mengambil peran dan menjalankan fungsi peran statusnya dalam masyarakat bila ia kesulitan dalam menjalankan perannya maka ia akan terabaikan dan tersingkirkan dari masyarakat bahkan yang tidak diharapkan menjadi sampah masyarakat. Jika anak yang sudah diabaikan dan disingkirkan dari masyarakat yang terjadi anak akan membuat sensasi dan bertindak yang menuju kearah yang negatif.
·         Solusi
Dari gejala-gejala kenakalan remaja agar tidak terulang dan anak menjadi sholih dan sholihah orang tua harus sholih dulu para orang tua jangan hanya mauidhoh hasanah(menasehati/berkata-kata saja) tetapi juga memberikan uswatun khasanah (memberikan contoh yang baik) dengan tiap hari memberikaan keteladanan yang baik anak akan mudah meniru tanpa harus diprintahkan terlebih dahulu. Anak itu ibarat kaset yang merekam segala kejadian yang terjadi dilingkungan sekitarnya terlebih lingkungan keluarga, juga kepada orang tua walaupun dalam kesibukan apapun untuk menyempatkan waktu untuk keluarga jangan hanya mementingkan karirnya saja, karena rasa kasih sayang akan muncul dan tumbuh ketika terjadi komunikasi yang baik dan dari komunikasi yang baik ini akan muncul rasa kebersamaan saling menjalankan peran masing-masing anggota keluarga sehingga tercipta keluarga yang sakinah mawadah warohmah.memilih teman-teman yang berakhlaq karena pengaruh teman sangat besar bagi anak. Jika dalam keluarga sudah baik dalam hubungan kemasyarakatan akan baik.
·         Rekomendasi
Dizaman sekarang ini banyak anak-anak yang berani kepada orang tua untuk dan tidak bermoral juga terlebih lagi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih yang bila tidak bisa menyaring, memilah dan memilih maka akan menimbulkan mahdhorot yang besar. Banyak pornografi mudah diakses secara online. Kita tidak bisa membendung perkembangan zaman karena itu  merupakan sunatuwoh karena perkembangan teknologi itu akan baik atau buruk tergantung siapa yang menggunakan. Untuk itu pondasi yang utama dengan menanamkan akidah yang kuat terhadap anak aqidah, melakukn kontrol kepada anak dalam kehidupan agama memberikan pemahaman agama yang lebih. Karena jika tidak anak akan mudah tergiur ke hal-hal yang negatif tetapi bila pondasi iman sudah kuat maka berbagai rintangan akan mudah dihadapi, disekolahkan kesekolah yang bernafaskan islam agar anak tau agama.
·         Kesimpulan
Keluarga adalah ilmu pertama yang diperoleh anak, keluarga menjadi langkah awal untuk mencetak anak-anak yang berakhlaq maka bila terjadi hubungan yang harmonis serta anak di didik tentang agama dan budi pekerti yang baik maka tidak akan terjadi penyimpangan-penyimpangan sosial. Karena di lingkungan masyarakat di lingkungan sekolah anak sudah memiliki pegangan yang diperoleh dari keluarga(orang tua) keluarga yang menjadi baiti jannati bukan keluarga broken home.

No comments:

Post a Comment