KEUTAMAAN DAN
KEDUDUKAN ILMU DALAM AL QUR’AN
Tugas ini di susun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Tafsir
Oleh:
Alfa Laaliya Charirotal Chumairoh Ulugh Beck
Mesilda Sarah Anggitami
Kelas :
PAI IV C
fakultas ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ)
Jawa Tengah di Wonosobo
PENDAHULUAN
Dari hari ke hari kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi semakin canggih, kita seolah diperbudak oleh
perkembangan zaman. Tapi tidaklah selalu demikian, hal ini tergantung kepada
sikap dan mental kita untuk lebih menghadapi dan memahami dampak-dampak dari
perkembangan ilmu pengetahuan tersebut dan mesti menempatkannya untuk hal
kebaikan dunia dan akhirat.
Di sinilah bukti bahwa Allah SWT,
Pemilik segala ilmu, menunjukkan kekuasaan-Nya bagi orang-orang berakal dan
beriman untuk lebih giat menuntut ilmu agar manusia mengenal siapa dirinya dan
siapa Tuhannya, sehingga ia menjadi manusia yang bertakwa dan berakhlak mulia.
Menuntut ilmu, dalam ajaran Islam,
adalah suatu yang sangat diwajibkan sekali bagi setiap Muslim, apakah itu
menuntut ilmu agama atau ilmu pengetahuan lainnya. Terkadang orang tidak
menyadari betapa pentingnya kedudukan ilmu dalam kehidupan ini. Namun
kebanyakan dari manusia, mereka lebih mengutamakan harta benda dibanding ilmu
yang sebenarnya harta benda itu sendiri dapat habis dengan sekejap jika ia tak
memiki ilmu untuk tetap memeliharanya sebagai titipan Allah SWT, bahkan dapat
menjadi malapetaka bagi pemiliknya.
Sebaliknya dengan ilmu, ia akan
bertambah terus yang tidak pernah habis-habisnya sebagai kunci untuk memperoleh
apa yang dicita-citakan dalam hal duniawi ataupun ukhrawi yang harus
direalisasikan dengan usaha dan mengamalkannya. Menyikapi hal seperti ini,
Rasulullah SAW bersabda, "Nabi Sulaiman disuruh memilih antara harta
benda, kerajaan dan ilmu. Maka dia memilih ilmu, akhirnya dia diberi pula
kerajaan dan harta benda." (H.R. Ad-Dailami). Ini berarti, dengan ilmu
segala sesuatu dapat tercapai, selama ia istiqamah dan ada dalam jalan Allah
SWT. Maka dengan ke-istiqamahan dan ber-amar ma'ruf nahi munkar baik dalam
menuntut ilmu ataupun mengamalkannya, secara otomatis ia akan mampu menjalankan
hidup dengan baik guna tercapainya apa yang dimaksud.
Dalam sebuah
hadist Nabi menyatakan, "Barang siapa yang ingin sukses dalam kehidupan
dunianya, hendaklah (dicapai) dengan ilmu, barang siapa yang ingin selamat di
akhirat nanti hendaklah dengan ilmu dan barang siapa yang ingin sukses dalam
menghadapi kedua-duanya (dunia dan akhirat) maka hendaklah pula dicapai dengan
ilmu."
v PEMBAHASAN
Diwajibkan bagi
kaum Muslim untuk menuntut ilmu baik ilmu agama yang hukumnya fardhu 'ain,
ataupun ilmu-ilmu yang menyangkut kemaslahatan umum dengan hukum fardhu
kifayah.
Ilmu adalah suatu yang sangat mulia,
sebab ilmu adalah pemberian Allah SWT bagi manusia yang menjadi perantara untuk
menjadi insan bertakwa.
Disinilah Islam sangat menganjurkan
sekali untuk mencari ilmu di mana pun ilmu itu berada, sebagai kunci untuk
membuka segala sesuatu. Kita mesti sadar bahwa jika seseorang, golongan, atau
pun bangsa ingin menjadi manusia yang berkualitas maka mereka harus mengerti
apa hakikat dan kedudukan dari ilmu pengetahuan itu sendiri yang akan
memebentuk dan mengarahkan jiwa dan akal pikiran. Ilmu adalah sebagai penerang
yang mampu mengubah jalan keburukan, kebodohan yang melahirkan kebijaksanaan
dalam berbagai masalah-masalah kehidupan selama ada dalam koridor- koridor
agama.
Adapun pahala menuntut ilmu
Rasululllah SAW bersabda, "Orang yang menuntut ilmu berarti
menuntut rahmat; orang yang menuntut ilmu berarti menjalankan rukun Islam dan
pahala yang diberikan kepadanya sama dengan pahala para nabi." (H.R.
Ad-Dailami dari Anas ra).
Sedangkan dalam
hadist lain yang diriwayatkan Imam Muslim ra., "Barangsiapa yang
melalui suatu jalan guna mencari ilmu pengetahuan, niscaya Allah SWT akan
memudahkan baginya jalan ke surga." Maka dalam menuntut ilmu
niatkanlah semata-mata mencari keridaan Allah SWT yang akan dibalas dengan
pahala kebaikan untuk dunia dan akhirat.
Secara
sederhana kita harus berpikir, bahwa setiap manusia diberikan jatah umur yang
tidak diberi tahu sedikit pun berapa lama kita bertahan hidup di dunia. Ini
berarti kita harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Alangkah baiknya kita
mengetahui berbagai ilmu, baik ilmu agama ataupun ilmu pengetahuan lainnya.
Mereka adalahgenerasi penerus bangsa kita, apalah daya nasib bangsa ini apabila
anak-anak kita tidak mengenyam pendidikan bukan menuntut ilmu-ilmu keagamaan
sebagai dasar untuk membina jiwa kita, bentengi dari sifat-sifat tercela.
v DEFINISI
ILMU
Ilmu berasal dari bahasa Arab
yaitu (alima, ya’lamu, ‘ilman) yang berarti mengerti, memahami
benar-benar.
Ilmu dari segi Istilah ialah Segala
pengetahuan atau kebenaran tentang sesuatu yang datang dari Allah SWT yang
diturunkan kepada Rasul-rasulNya dan alam ciptaanNya termasuk manusia yang
memiliki aspek lahiriah dan batiniah.
Ilmu dalam bahasa Inggris disebut
science, sedangkan pengertian ilmu yang terdapat dalam kamus bahasa Indonesia
adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut
metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala gejala
tertentu di bidang (pengetahuan) itu.
v ADAB
MENUNTUT ILMU
Menuntut ilmu adalah satu keharusan
bagi kita kaum muslimin. Banyak sekali dalil yang menunjukkan keutamaan ilmu,
para penuntut ilmu dan yang mengajarkannya.
Adab-adab dalam menuntut ilmu yang
harus kita ketahui agar ilmu yang kita tuntut berfaidah bagi kita dan orang
yang ada di sekitar kita sangatlah banyak. Adab- adab tersebut di antaranya
adalah:
1. Ikhlas karena Allah
Hendaknya niat kita dalam menuntut
ilmu adalah karena Allah Subhanahu wa Ta’ala dan untuk negeri akhirat. Apabila
seseorang menuntut ilmu hanya untuk mendapatkan gelar agar bisa mendapatkan
kedudukan yang tinggi atau ingin menjadi orang yang terpandang atau niat yang
sejenisnya, maka Rasulullah telah memberi peringatan tentang hal ini dalam
sabdanya: "Barangsiapa yang menuntut ilmu yang pelajari hanya karena
Allah Ta’ala sedang ia tidak menuntutnya kecuali untuk mendapatkan mata-benda
dunia, ia tidak akan mendapatkan bau surga pada hari kiamat". (HR:
Ahmad, Abu,Daud dan Ibnu Majah)
2. Untuk menghilangkan kebodohan dari
dirinya dan orang lain.
Semua manusia pada mulanya adalah
bodoh. Kita berniat untuk meng-hilangkan kebodohan dari diri kita, setelah kita
menjadi orang yang memiliki ilmu kita harus mengajarkannya kepada orang lain
untuk menghilang kebodohan dari diri mereka, dan tentu saja mengajarkan kepada
orang lain itu dengan berbagai cara agar orang lain dapat mengambil faidah dari
ilmu kita.
3. Berniat dalam menuntut ilmu untuk
membela syari'at.
Sudah menjadi keharusan bagi para
penuntut ilmu berniat dalam menuntut ilmu untuk membela syari'at. Karena
kedudukan syari'at sama dengan pedang kalau tidak ada seseorang yang
menggunakannya ia tidak berarti apa-apa. Penuntut ilmu harus membela agamanya
dari hal-hal yang menyimpang dari agama (bid'ah), sebagaimana tuntunan yang
diajarkan Rasulullah saw. Hal ini tidak ada yang bisa melakukannya kecuali
orang yang memiliki ilmu yang benar, sesuai petunjuk Al-Qur'an dan As-Sunnah.
4. Lapang dada dalam menerima perbedaan
pendapat.
Apabila ada perbedaan pendapat,
hendaknya penuntut ilmu menerima perbedaan itu dengan lapang dada selama
perbedaan itu pada persoalaan ijtihad, bukan persoalaan aqidah, karena
persoalaan aqidah adalah masalah yang tidak ada perbedaan pendapat di kalangan
salaf. Berbeda dalam masalah ijtihad, perbedaan pendapat telah ada sejak zaman
shahabat, bahkan pada masa Rasulullah saw masih hidup. Karena itu jangan sampai
kita menghina atau menjelekkan orang lain yang kebetulan berbeda pandapat
dengan kita.
5. Mengamalkan ilmu yang telah
didapatkan.
Termasuk adab yang tepenting bagi
para penuntut ilmu adalah mengamalkan ilmu yang telah diperoleh, karena amal
adalah buah dari ilmu, baik itu aqidah, ibadah, akhlak maupun muamalah. Karena
orang yang telah memiliki ilmu adalah seperti orang memiliki senjata. Ilmu atau
senjata (pedang) tidak akan ada gunanya kecuali diamalkan (digunakan).
6. Menghormati para ulama dan
memuliakan mereka.
Penuntut ilmu harus selalu lapang
dada dalam menerima perbedaan pendapat yang terjadi di kalangan ulama. Jangan
sampai ia mengumpat atau mencela ulama yang kebetulan keliru di dalam
memutuskan suatu masalah. Mengumpat orang biasa saja sudah termasuk dosa besar,
apalagi kalau orang itu adalah seorang ulama. Ini adalah masalah yang sangat
penting, karena sebagian orang sengaja mencari-cari kesalahan orang lain untuk
menjatuhkan mereka dimata masyarakat. Ini adalah kesalahan terbesar. (Kitab al
‘Ilmi, Syaikh Utsaimin hal 41).
7. Mencari kebenaran dan sabar.
Termasuk adab yang paling penting
bagi kita sebagai seorang penuntut ilmu adalah mencari kebenaran dari ilmu yang
telah didapatkan. Mencari kebenaran dari berita berita yang sampai kepada kita
yang menjadi sumber hukum. Ketika sampai kepada kita sebuah hadits misalnya,
kita harus meneliti lebih dahulu tentang keshahihan hadits tersebut. Kalau
sudah kita temukan bukti bahwa hadits itu adalah shahih, kita berusaha lagi
mencari makna (pengertian) dari hadits tersebut.
8.
Memegang Teguh
Al Kitab dan As Sunnah Wajib bagi para penuntut ilmu untuk mengambil ilmu dari
sumbernya, yang tidak mungkin seseorang sukses bila tidak memulai darinya,
yaitu:
a
Al-Qur’anul
Karim; Wajib bagi para penuntut ilmu untuk berupaya membaca, menghafal,
memahami dan mengamalkannya.
b.
As Sunnah As
Shahihah; Ini adalah sumber kedua syariat Islam (setelah Al Qur’an) dan
penjelas al Qur’an Karim.
c.
Sumber
ketiga adalah ucapan para ulama, janganlah anda menyepelekan ucapan para ulama
karena mereka lebih mantap ilmunya dari anda.
9. Berupaya Untuk Memahami Maksud Allah
dan Rasul-Nya.
Kesalahan dalam pemahaman lebih
berbahaya dari pada kesalahan dikarenakan kebodohan. Seorang yang jahil (bodoh)
apabila melakukan kesalahan dikarenakan kebodohannya ia akan segera
menyadarinya dan belajar, adapun seorang yang salah dalam memahami sesuatu ia
tidak akan pernah merasa salah dan bahkan selalu merasa benar. (Kitab al ‘Ilmi,
Syaikh Utsaimin hal :52)
Inilah sebagian dari adab yang harus
dimiliki oleh para penuntut ilmu agar menjadi suri tauladan yang baik dan
mendapatkan kesuksesan di dunia dan di akhirat.
v DALIL TENTANG
ILMU
Dalam Al-Qur'an
banyak sekali dalil yang tentang keutamaan menuntut ilmu ini menunjukkan bahwa
menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi umat manusia sejak lahir sampai
mati.(QS.Al-Mujadallah : 11)
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sÎ) @Ï% öNä3s9 (#qßs¡¡xÿs? Îû ħÎ=»yfyJø9$# (#qßs|¡øù$$sù Ëx|¡øÿt ª!$# öNä3s9 ( #sÎ)ur @Ï% (#râà±S$# (#râà±S$$sù Æìsùöt ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uy 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ×Î7yz ÇÊÊÈ
“ Hai orang-orang beriman apabila kamu
dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan”.
Dari ayat
diatas jelaslah bahwasanya orang yang memeliki ilmu derajatnya lebih tinggi
dibandingkan dengan orang-orang yang tidak berilmu, kita sebagai kaum muslimin
juga tahu bahwasanya manusia diangkat sebagai kholifah dimuka bumi ini dikarena
dikarenakan pengetahuannya bukan karena bentuknya ataupun asal kejadiannya
Sementara itu dalam surat lain Allah berfirman "Katakanlah : "Samakah
orang-orang yang berilmu dan orang-orang yang tidak berilmu" (QS, Az-Zumar
: 9), jelas menyuruh
manusia itu untuk berfikir apakah kira-kira manusia yang
berilmu dengan manusia yang tidak berilmu itu sama.
Dengan demikian jelaslah bahwa Islam
sangat memuliakan orang-orang yang berilmu bahkan menganggap orang yang berilmu
itu sebagai penerus Rosul, apa yang disampaikannya akan menjadi penerang jalan
yang lurus, amalan orang yang berilmu sama dengan amalan jihad.
Para malaikat ingin menghiasi mereka
dan mengusap mereka dengan sayap- sayapnya. Setiap yang basah dan yang kering
bertasbih bagi mereka dan memohon ampun bagi mereka, bahkan ikan-ikan dilaut
dan binatang-binatang, hewan-hewan buas dan ternak-ternak didaratan serta
bintang-bintang dilangit. Karena Ilmu menghidupkan hati dan menerangi pandangan
yang gelap serta menguatkan yang lemah. Dengan Ilmu hamba mencapai kedudukan
orang-orang yang salih.
Perkataan
Rasulullah SAW, “ Kalian lebih tau tentang urusan dunia kalian” (H.R
Muslim) Ilmu lainnya seperti ilmu fisika, kimia, akuntansi dst tetap memiliki
faidah jika memenuhi batasan berikut:
·
Menolong dalam ketaatan kepada Allah
Azza wa jalla dan menyebarkan agama islam.
·
Terkadang hukumnya menjadi wajib,
ketika mempelajarinya termasuk persiapan yang Allah perintahkan dalam
firmannya: (QS. Al-Anfaal: 60)
(#rÏãr&ur
Nßgs9
$¨B
OçF÷èsÜtGó$#
`ÏiB
;o§qè%
ÆÏBur
ÅÞ$t/Íh
È@øyÜø9$#
cqç7Ïdöè?
¾ÏmÎ/
¨rßtã
«!$#
öNà2¨rßtãur
tûïÌyz#uäur
`ÏB
óOÎgÏRrß
w
ãNßgtRqßJn=÷ès?
ª!$#
öNßgßJn=÷èt
4
$tBur
(#qà)ÏÿZè?
`ÏB
&äóÓx«
Îû
È@Î6y
«!$#
¤$uqã
öNä3ös9Î)
óOçFRr&ur
w
cqßJn=ôàè?
ÇÏÉÈ
“ Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka
kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk
berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan
musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang
Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan
dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).
v KEUTAMAAN
MENUNTUT ILMU
Ilmu merupakan sandi terpenting dari
hikmah. Sebab itu, Allah memerintahkan manusia agar mencari ilmu atau berilmu
sebelum berkata dan beramal. Firman Allah (QS. Muhammad: 19).
óOn=÷æ$$sù
¼çm¯Rr&
Iw
tm»s9Î)
wÎ)
ª!$#
öÏÿøótGó$#ur
Î7/Rs%Î!
tûüÏZÏB÷sßJù=Ï9ur
ÏM»oYÏB÷sßJø9$#ur
3
ª!$#ur
ãNn=÷èt
öNä3t7¯=s)tGãB
ö/ä31uq÷WtBur
ÇÊÒÈ
“ Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan,
Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa)
orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu
berusaha dan tempat kamu tinggal.”
Pemahaman akan Ilmu. Banyak orang
yang masih keliru memahami masalah ilmu. Mereka memahami Al-Qur'an dan As
Sunnah hanya sebatas verbalitas semata, dan tidak memahami hakekat yang
terkandung didalamnya. Betapa banyak orang yang hafal ayat Al- Qur'an, namun
tidak memahami isinya. Perbuatan seperti ini tentu saja bukan termasuk
perbuatan orang-orang beriman, "Perumpamaan orang yang beriman membaca
Al Qur'an seperti jeruk sitrun yang baunya wangi dan rasanya manis. Perumpamaan
orang beriman yang tidak membaca Al-Qur'an seperti kurma yang tidak berbau dan
rasanya manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Al- Qur'an seperti
sekuntum bunga yang baunya wangi, tetapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang
munafik yang tidak membaca Al-Qur'an seperti labu yang tidak berbau dan rasanya
pahit". (HR Bukhari dan Muslim)
Ilmu dan Amal Perbuatan yang Sesuai
Ilmu yang sempurna adalah ilmu yang diendapkan dalam hati, kemudian diamalkan.
Inilah yang juga disebut ilmu bermanfaat, yang nerupakan sandi terpenting dari
hikmah. Ilmu ini akan memberikan kebaikan kepada pemiliknya, sedangkan ilmu
tanpa amal akan menghujat pemiliknya pada hari kiamat. Oleh karena itu, Allah
memperingatkan kaum beriman yang hanya bisa berbicara tetapi tidak melakukan
apa-apa. (QS.Ash Shaf: 2 - 3)
$pkr'¯»t
tûïÏ%©!$#
(#qãZtB#uä
zNÏ9
cqä9qà)s?
$tB
w
tbqè=yèøÿs?
ÇËÈ uã92
$ºFø)tB
yYÏã
«!$#
br&
(#qä9qà)s?
$tB
w
cqè=yèøÿs?
ÇÌÈ
“ Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah
kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan
apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”
Menyebarkan Ilmu; Allah juga
memperingatkan kita agar tidak meyembunyikan ilmu. Kita diperintahkan untuk
menyampaikan ilmu yang merupakan karunia Allah itu sebatas kemampuan kita.
Allah tidak memaksakan seseorang kecuali dalam batas kemampuannya. (QS. Al
Baqarah: 159).
¨bÎ)
tûïÏ%©!$#
tbqßJçFõ3t
!$tB
$uZø9tRr&
z`ÏB
ÏM»uZÉit7ø9$#
3yçlù;$#ur
.`ÏB
Ï÷èt/
$tB
çm»¨Y¨t/
Ĩ$¨Z=Ï9
Îû
É=»tGÅ3ø9$#
y7Í´¯»s9'ré&
ãNåkß]yèù=t
ª!$#
ãNåkß]yèù=tur
cqãZÏ軯=9$#
ÇÊÎÒÈ
“ Sesungguhnya orang-orang yang
Menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang
jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab,
mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat
mela'nati,”
Ilmu memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
1. Ilmu adalah amalan yang tidak
terputus pahalanya.
2. Menjadi saksi terhadap kebenaran
sebagaimana dalam firman Allah SWT: (Allah menyatakan bahwasanya tidak ada
ilah yang berhak disembah kecuali dia. Yang menegakkan keadilan. para malaikat
dan orang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). (QS. Ali Imran 18)
3. Allah memerintahkan kepada nabinya
Muhammad SAW untuk meminta ditambahkan ilmu sebagaimana dalam firman Allah,
(... dan katakanlah: Ya Rabb ku, tambahkanlah kepadaku ilmu) (QS.Thahaa
114)
4. Allah mengangkat derajat orang yang
berilmu. Sebagaimana firman Allah, (... Allah mengangkat orang beriman dan
memiliki ilmu diantara kalian beberapa derajat dan Allah mengetahui apa yang
kamu kerjakan”(QS. Mujadilah 11)
5. Orang berilmu adalah orang yang
takut Allah SWT, sebagaimana dalam firmannya: (.... sesungguhnya yang takut
kepada Allah diantara hambanya hanyalah orang-orangyang berilmu). (QS.
Fathir 25).
6. Ilmu adalah anugerah Allah yang
sangat besar, sebagaimana firmanNya: (Allah menganugerahkan al-hikmah
(kefahaman yang dalam tentang Al-Quran dan As-Sunnah) kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah
dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang
dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)). ( QS. Al-Baqarah 269)
7. Ilmu merupakan tanda kebaikan Allah
kepada seseorang ”Barang siapa yang Allah menghendaki kebaikan padanya, maka
Allah akan membuat dia paham dalam agama” (HR Bukhari dan Muslim).
8. Menuntut ilmu merupakan jalan menuju
surga, ”Barang siapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu
maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga” (HR Muslim)
9. Diperbolehkannya ”hasad” kepada ahli
ilmu,”Tidak hasad kecuali dalam dua hal, yaitu terhadap orang yang Allah
beri harta dan ia menggunakannya dalam kebenaran dan orang yang Allah beri
hikmah lalu ia mengamalkannya dan mengajarkannya” (HR Bukhari )
10. Malaikat akan membentangkan sayap
terhadap penuntut ilmu,”Sesungguhnya para malaikat benar-benar membentangkan
sayapnya karena ridho atas apa yang dicarinya” ( HR. Ahmad dan Ibnu majah ).
Sebab- sebab tidak bermanfaatnya ilmu :
·
Niat dan motivasi yang salah dan
menuntut ilmu
·
Belajar ilmu dari sumber yang tidak haq
·
Adanya kedengkian dalam hati orang yang
berilmu
·
Adanya kesombongan dan kebanggaan
terhadap ilmu
KESIMPULAN
Ilmu
pada hakikatnya adalah pengetahuan yang terang, informasi yang benar, atau data
yang valid, yang diberikan, diajarkan, dipelajari atau dikaji untuk memberantas
kebodohan, menghilangkan keraguan-keraguan, menghindarkan sangkaan, memperjelas
kesamaran, mengungkap kerahaiaan, meluruskan penyimpangan, mencerahkan
kebutaan, dan memperteguh keimanan.
Tidak diragukan lagi bahwasanya pengetahuan
para penuntut ilmu terhadap
kemuliaan yang besar yang akan mereka dapati dengan menuntut ilmu dan kedudukanyang tinggi yang akan mereka peroleh, akan menjadikan mereka paling bersemangatdalam menempuh jalannya ilmu dan belajar, dan beradab dengan adab-adab yang, syar'i yang akan menambah kedudukan dan keutamaan mereka di sisi Allah, serta akan meninggikan kemuliaan mereka dan akan terbuktilah
kemanfaatan mereka terhadap manusia.
kemuliaan yang besar yang akan mereka dapati dengan menuntut ilmu dan kedudukanyang tinggi yang akan mereka peroleh, akan menjadikan mereka paling bersemangatdalam menempuh jalannya ilmu dan belajar, dan beradab dengan adab-adab yang, syar'i yang akan menambah kedudukan dan keutamaan mereka di sisi Allah, serta akan meninggikan kemuliaan mereka dan akan terbuktilah
kemanfaatan mereka terhadap manusia.
DAFTAR PUSTAKA
DR. Rosihon Anwar, M.Ag, Ulumul Qur’an,
Pustaka setia, Bandung, Maret 2008.
Fathurrohman Al-Munawar, S.Ag.,M.Pd. Tafsir,
Coep Dipa Ditjen Kelembagaan Depag RI Tahun 2008.
kami sekeluarga tak lupa mengucapkan puji syukur kepada ALLAH S,W,T
ReplyDeletedan terima kasih banyak kepada MBAH atas nomor togel.nya yang MBAH
berikan 4 angka 7643 alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus MBAH.
dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu MBAH. insya
allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan MBAH..
sekali lagi makasih banyak ya MBAH … bagi saudara yang suka main togel
yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi MBAH BAKARO,,di no ((( 082-333-348-575 )))
insya allah anda bisa seperti saya…menang togel 275
juta, wassalam.
dijamin 100% jebol saya sudah buktikan...sendiri....
Kami Berani Bersumpah Bahwa Ini Kisah Nyata Dari Kami Demih Allah Demi Tuhan.
Cuma mbah bakaro.Yg Bisa Membuktikan Angkanya,
Karna Sudah Banyak Dukun2 Yg Kami Hubungi Tidak Ada Satupun Yg Membawakan Hasil.
Jika Anda Ingin Merasakan Kemenangan Dalam Permainan Angka Togel 2D,3D,4D 5D, 6D,di Jamin Tembus 100%.
Bilah Ada Waktu Silahkan Tlpon MBAH BAKARO .Nomor Hp: : 082-333-348-575-