PENELITIAN
KEPUSTAKAAN
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Pendidikan yang diampu oleh Drs. Noor Aziz.
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS
SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ)
JAWA
TENGAH DI WONOSOBO
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Mengadakan
survei terhadap data yang ada merupakan langkah yang penting sekali dalam
metode ilmiah. Memperoleh informasi dari penelitian terdahulu harus dikerjakan,
tanpa memperdulikan apakah sebuah penelitian menggunakan data primer atau data
sekunder, apakah penelitian tersebut menggunakan penelitian lapangan ataupun
laboratorium atau di dalam museum. Menelusuri literatur yang ada serta
menelaahnya secara tekun merupakan kerja kepustakaan yang sangat di perlukan
dalam mengerjakan penelitian.
Survei terhadap data yang telah tersedia
dapat di kerjakan setelah masalah penelitian dipilih atau dilakukan sebelum masalah
dipilih. Jika
studi
kepustakaan dilakukan sebelum pemilihan masalah, penelaah kepustakaan termasuk
memperoleh ide tentang masalah
apa yang paling up to date untuk di rumuskan dalam penelitian dengan mengadakan
survei
terhadap data yang telah ada, si peneliti bertugas menggali teori- teori yang
telah berkembang dalam bidang ilmu yang berkepentingan, mencari metode-metode
serta teknik penelitian, baik dalam mengumpulkan data atau dalam menganalisa
data, yang telah pernah di gunakan oleh peneliti terdahulu, memperoleh orientasi yang lebih luas
dalam permasalahan yang di pilih, serta menghindarkan terjadinya duplikasi-duplikasi yang di inginkan.
B. Rumusan masalah
1.
Apakah yang di
maksud dengan studi kepustakaan...?
2.
Apakah isi dari
studi kepustakaan...?
3.
Apakah tujuan
menggunakan penelitian studi kepustakaan...?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
studi kepustakaan
Studi kepustakaan dapat diartikan
sebagai suatu langkah untuk memperoleh informasi dari penelitian terdahulu yang
harus dikerjakan, tanpa memperdulikan apakah sebuah penelitian menggunakan data
primer atau data sekunder, apakah penelitian tersebut menggunakan penelitian
lapangan ataupun laboratorium atau didalam museum.
Jadi yang dimaksud dengan studi
kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun
informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang
diteliti. Studi kepustakaan merupakan langkah yang penting sekali dalam metode
ilmiah untuk mencari sumber data sekunder yang akan mendukung penelitian dan untuk
mengetahui sampai ke mana ilmu yang berhubungan dengan penelitian telah
berkembang.
Didalam
studi kepustakaan ini mempunyai berapa langkah untuk mencapai titik
permasalahan di dalamnya:
a. Dalam
studi kepustakan memberikan definisi dari setiap variabel yang diteliti, jika
terdapat 3 variabel maka ketiga variabel tersebut didefinisikan dari minimal
tiga sumber,
b. Teori-teori yang mendasari masalah
dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi
kepustakaan. Selain itu seorang peneliti dapat memperoleh informasi tentang
penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya dengan penelitiannya, Dan
penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan melakukan studi
kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran
yang relevan dengan penelitiannya informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan
penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan,
ketetapan-ketetapan buku tahunan atau sumber sumber lainya.
Penelitian
di terapkan dengan metode historis berbentuk bibliografis (kepustakaan), dilakukan dengan berbagai karya tulis, seperti buku-buku, jurnal,
ensiklopedia,
majalah surat kabar dan lain-lain terbitan masa lalu, untuk
merangkai saran-saran
tindakan dalam mengatasi suatu masalah yang terjadi di masa sekarang di lingkungan tertentu. Tidak sedikit karya tulis dari tokoh
tokoh pemerintahan yang belum di manfaatkan.
Seorang peneliti hendaknya mengenal
atau tidak merasa asing dilingkungan perpustakaan sebab dengan mengenal situasi
perpustakaan, peneliti akan dengan mudah menemukan apa yang diperlukan. Untuk
mendapatkan informasi yang diperlukan peneliti mengetahui sumber-sumber
informasi tersebut, misalnya kartu katalog, referensi umum dan khusus,
buku-buku pedoman, buku petunjuk, laporan-laporan penelitian, tesis, disertasi,
jurnal, ensiklopedi, dan bahan-bahan khusus lain. Dengan demikian peneliti akan memperoleh informasi dan
sumber yang tepat dalam waktu yang singkat.
Dalam rangka menelusuri literatur
serta menelaah studi yang ada pada perpustakaan , maka si peneliti harus lebih dahulu
mengenal perpustakaan secara lebih baik,termasuk sistem pelayanan, sitem
pelayanan literatur
dan klasifikasi buku yang dianut oleh perpustakaan tersebut. Sitem pelayanan
perpustakaan secara umum di bagi menjadi dua :
a. Sistem tertutup
Pada pelayanan tertutup pembaca
tidak dapat langsung ke rak buku untuk memilih buku atau bacaan lainya, pembaca
hanya dapat mengetahui koleksi yang ada pada perpustakaan tersebut melalui
katalog. Si bembaca hanya dapat mencatat nomer atau literatur yang diinginkan
dan meyerahkna pada petugas, petugas yang mancarikan buku di rak.dan petugaslah
yang menyerahkan pada pembaca.
b. Sistem terbuka
Jika perpustakaan tersebut menganut
sistem terbuka, si bembaca dapat langsung menuju ke rak buku, Biasanya susuna
buku pada rak berdasarkan topik umum, Pada sistem ini si pembaca dapat melihat
langsung dan mendapatkan bahan yang dia cari. Resiko pada perpustakaan terbuka
ini adalah tidak adanya jaminan bahwa buku –buku atau bahan lainya akan terbawa
oleh si pembaca.
Di
dalam istilah studi kepustakaan ini di gunakan dalam ragam para ahli di
antaranya yang dikenal dengan kajian pustaka, pada dasarnya merujuk pada upaya umum yang harus dilalui
untuk mendapatkan teori-teori yang relevan dengan topik penelitian. Bila kita
telah memperoleh kepustakaan yang relevan, maka segera untuk disusun secara
teratur untuk dipergunakan dalam penelitian. Oleh karena itu studi kepustakaan
meliputi proses umum seperti: mengidentifikasikan teori secara sistematis,
penemuan pustaka, dan analisis dokumen yang memuat tentang informasi yang
berkaitan dengan topik penelitian.
Studi kepustakaan merupakan langkah
yang penting dimana
seorang peneliti menerapkan topik penelitian, dan langkah selanjutnya adalah
melakukan kajian yang berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan topik
penelitian.
Di dalam pencarian teori, peneliti
akan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang
berhubungan denganya, Sumber-sumber kepustakaan dapat diperoleh dari: buku,
jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian (tesis dan disertasi) dan sumber-sumber
lainnya yang sesuai (internet, koran dll). Bila kita telah memperoleh
kepustakaan yang relevan, maka segera untuk disusun secara teratur untuk
dipergunakan dalam penelitian. Oleh karena itu studi kepustakaan meliputi
proses umum seperti: mengidentifikasikan teori secara sistematis, penemuan
pustaka, dan analisis dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan topik
penelitian.
B. Isi Studi
Kepustakaan
Isi studi kepustakaan dapat
berbentuk kajian teoritis yang pembahasannya difokuskan pada informasi sekitar
permasalahan penelitian yang hendak dipecahkan melalui penelitian. Misalnya,
jika seorang peneliti hendak mengungkapkan tentang pengaruh prestasi belajar
dilihat dari faktor-faktor : hubungan anak dengan orang tua, pekerjaan orang
tua, dan status orang tua, maka peneliti dapat melakukan studi kepustakaan yang
berhubungan dengan : teori sosiologi dan psikologi pendidikan anak serta
hubungan sosial sekitar kegiatan anak dalam keluarga, peranan orang tua, dan
jenis pekerjaannya.
Materi dapat diambil dengan sekuensi
yang sederhana menuju yang kompleks atau yang langsung berkaitan dengan masalah
yang sedang menggejala saat sekarang. Kata-kata kunci seperti variabel,
rangkaian teoretis dari setiap variabel, hasil penelitian yang dapat mendukung
setiap variabel dan rangkaiannya. Pendapat pakar atau nara sumber yang
berkompetensi dibidangnya dan ulasan peneliti dalam usaha membangun kerangka
teoretis dan mencapai hipotesis penelitian atau pertanyaan penelitian (research
questions)
C. Tujuan
Studi Kepustakaan
Di
dalam studi kepustakaan mempunyai beberapa tujuan tertentu supaya di dalam
studi kepustakaan ini menjadikan hal yang baik, jadi studi kepustakaan ini
meliputi :
1. Menemukan suatu masalah untuk
diteliti. Dalam arti bukti-bukti atau pernyataan bahwa masalah yang akan
diteliti itu belum terjawab atau belum terpecahkan secara memuaskan atau belum
pernah diteliti orang mengenai tujuan, data dan metode, analisa dan hasil untuk
waktu dan tempat yang sama.
2. Mencari informasi yang relevan
dengan masalah yang akan diteliti.
3. Mengkaji beberapa teori dasar yang
relevan dengan masalah yang akan diteliti. Menggali teori-teori yang relevan
dengan permasalahan penelitian dan melakukan komparasi-komparasi dan menemukan
konsep-konsep yang relevan dengan pokok masalah yang dibahas dalam penelitian.
4. Mencari landasan teori yang
merupakan pedoman bagi pendekatan pemecahan masalah dan pemikiran untuk
perumusan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Sebab dalam ilmu
pengetahuan pada umumnya teori mempunyai dua fungsi pokok yaitu:
Ø menerangkan generalisasi empiris
yang sudah diketahui
Ø meramalkan generalisasi yang belum
di ketahui untuk jenis penelitian tertentu misalnya penelitian eksploratif
5. Untuk membuat uraian teoritik dan
empirik yang berkaitan dengan faktor, indikator, variabel dan parameter penelitian yang
tercermin di dalam masalah-masalah yang ingin dipecahkan.
6. Memperdalam pengetahuan peneliti
tentang masalah dan bidang yang akan diteliti.
7. Agar peneliti dapat pandai-pandai
memanfaatkan informasi dari suatu makalah yang diperlukan bagi penelitiannya,
terutama yang terkait dengan objek dan atau sasaran penelitiannya.
8. Mengkaji hasil-hasil penelitian
terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Artinya
hasil penelitian terdahulu mengenai hal yang akan diteliti dan atau mengenai
hal lain yang berkaitan dengan hal yang akan diteliti.
9. Menelaah basil penelitian sebelumnya
diarahkan pada sebagian atau seluruh dari unsur-unsur penelitian yaitu: tujuan
penelitian, metode, analisis, hasil utama dan kesimpulan. Hasilnya berupa
ulasan tentang penelitian yang sama atau serupa dengan masalah yang akan
diteliti, hal itu telah dilakukan di tempat lain atau tempat yang sama dengan
daerah penelitian. Dan untuk menunjukkan perbedaan penelitian terdahulu dengan
penelitian yang akan
dilakukan.
Sebagian
besar (lebih dan 50%) kegiatan dalam keseluruhan proses penelitian adalah
membaca, dan membaca itu hampir seluruhnya terjadi pada langkah penelaahan
kepustakaan ini. Studi
kepustakaan tidak selalu “mulus” pelaksanaannya. Beberapa hambatan umum yang
sering menyebabkan ketidak lancaran kegiatan ini antara lain:
1. Kurangnya buku atau sumber
kepustakaan lain, terutama yang bersifat ilmiah. Sampai saat ini masih terasa
sangat kurang bahan kepustakaan ilmiah di Indonesia. Demikian pula bahan
kepustakaan ilmiah dari luar negeri juga sulit diperoleh. Hal ini mungkin
disebabkan belum berkembangnya sistem dokumentasi, tidak adanya atau kurangnya
komunikasi ilmiah antara peneliti, atau mahalnya biaya kirim atau perizinan,
2. Kelemahan peneliti untuk memahami
tulisan-tulisan dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Ketidak mampuan
membaca buku kedalam bahasa asing menyebabkan peneliti tidah dapat memanfatkan
informasi ilmiah dari luar negeri.
3. Rendahnya minat pada banyak peneliti
untuk membaca tulis ilmiah untuk dapat mengikuti perkembangan ilmu di bidangya masing-masing. Kelihatannya kegemaran
membaca karya ilmiah masih perlu digalakkan agar peneliti selalu dapat mengikuti
perkembangan.
Untuk
mengurangi hambatan pertama di atas peneliti dapat menghubungi lembaga lain
atau untuk saling menukar informasi dan meminjam buku-buku ilmiah yang baru. Selain
dari itu, usaha menerjemahkan buku-buku berbahasa asing, terutama yang
berbahasa Inggris, perlu digalakkan dan ditangani dengan sungguh-sungguh.
BAB
III
KESIMPULAN
Kegiatan studi kepustakaan
pada prinsipnya adalah sangat positif baik bagi peneliti maupun bagi orang lain
yang tertarik terhadap penelitian. Jika kegiatan ini dilaksanakan secara teliti
dan intensif dengan logika dan cara yang benar, maka peneliti akan dapat
menambah dimensi baru dalam kerangka berfikir.
Mengenai di mana tempat
melakukan studi kepustakaan, banyak ahli penelitian menganjurkan perpustakaan
adalah tempat yang paling ideal. Karena di perpustakaan seorang peneliti akan
dengan mudah mengakses bermacam-macam sumber yang relevan dengan permasalahan
yang hendak dipecahkan. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi seoran
peneliti untuk mengetahui sistematika
pencarian sumber baik secara manual maupun dengan menggunakan komputer dalam
perpustakaan tersebut, agar dalam mencari sumber-sumber yang diinginkan dapat
dilakukan secara mudah dan cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Ph.D, Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
H.Nawawi, Hadari. and H.Martini, Mimi.
1996 Peneltian Terapan. Yogyakarta : Gadjah
Mada Universitas Perss.
Ph.D,Prof, Sukardi. 2003 Metodologi
Penelitian Pendidikan.
Yogyakarta : Bumi Aksara.
Prof,
Dr. Surakhmad, Winarno. 1994 Pengantar Penelitian Penelitian Ilmiah Dasar
Metoda Teknik. Bandung: Tarsito.
ElmayanjyMakasih gan atas informasinya..
ReplyDeletesaya masih bingung dalam menggunakan kata-kata dalam metode penelitan..
hemmbt mungkin saran dari saya ....agan banyak membaca penelitian ilmiah dari situ kita dapat tahu kata2 yang asing bagi kita
ReplyDeleteSOLUSI MUDAH, CEPAT LUNASI UTANG ANDA, TANPA PERLU RITUAL, WIRIDAN, PUASA DLL. Anda tak perlu ragu harus tertipu dan dikejar hutang lagi, Kini saya berbagi pengalaman sudah saya rasakan dan buktikan, Atas bantuan pak ustad Insyaallah dengan bantuan dana hibah ghaibnya, semua masalah Ekonomi dan hutang saya terselesaikan dengan cepat. untuk konsultasi tata caranya silahkan >>>>>>>>SOLUSI MELUNASI HUTANG DISINI
ReplyDeletehttp://pesugihanbngp99.blogspot.co.id/<<<<<<<<< karna nmr hp pak ustad tdak bisa di publikasikan sembarangan. terima kasih...